DetikFlores.Com || Ende – Demi menunjang program pemerintah kabupaten (Pemkab Ende), Provinsi NTT di bidang pariwisata, di tahun 2021 kemarin Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Ende, membangun empat unit toilet bertaraf internasional.
Namun sayangnya bangunan yang menghabiskan anggaran Rp.2,2 miliar tersebut kini mubazir.
Menariknya dugaan korupsi pembangunan empat unit toilet yang telah ditangani pihak Kejaksaan Negeri Ende hingga saat ini belum ada kepastian hukum.
Empat toilet yang dibangun dengan biaya masing-masing Rp.500 juta lebih, kini kondisinya mulai rusak dan ada yang mubazir.
Pantauan DetikFlores.Com di lokasi taman Rendo, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, sejak dibangun hingga saat ini toilet tersebut tidak digunakan.
Tidak hanya itu tetapi termasuk lampu taman yang dibangun bersamaan dengan pembangunan toilet juga mubazir dan kini dikelilingi rumput serta alang-alang.
Sementara dana ratusan juta sudah dihabiskan untuk pembangunan lampu taman tersebut.
Toilet yang dibangun di jantung Kota Ende, tepatnya di samping Taman Permenungan Bung Karno, kondisinya dipenuhi sampah dan tidak terurus.
Pintu Taman bermain anak, Taman Rendo terlihat ditutup rapat dengan rantai gembok. Parahnya, kondisi taman tersebut pada malam hari terlihat gelap dan lampu taman juga terlihat padam.
Hal yang sama juga terjadi pada toilet yang berada di Plaza Kuliner. Lokasi yang dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata di kota Ende ini kondisi toilet dan sejumlah fasilitas lainnya sudah dalam kondisi rusak.
Menariknya, pembangunan Plaza Kuliner yang diduga kuat terjadi penyimpangan anggaran, juga ditangani aparat penyidik Kepolisian Resort Ende Namun hingga saat ini belum juga ada kepastian hukum dalam kasus tersebut.
Kondisi ini mendapat sorotan tajam dari Anggota DPRD Kabupaten Ende, Fraksi Partai NasDem, Hj. Sitti Hajarul Hastuti. Menurutnya, perlu ada perhatian serius dari pemerintah terhadap fasilitas umum, khususnya toilet yang berada di bangunan Plaza Kuliner.
Pasalnya, ada sejumlah toilet di Pantai Kota Raja sudah tidak bisa digunakan saat ini.
Toilet sangat penting bagi pengunjung pantai Kota Raja, tetapi kalau toiletnya rusak, tentu akan berpengaruh pada tingkat kunjungan.
“Kita prihatin dengan kondisi yang ada saat ini, fasilitas yang menghabiskan dana miliaran rupiah, sebagai salah satu destinasi wisata dengan tujuan agar Pemkab Ende mendapatkan tambahan PAD dari pengunjung,” katanya.
“Sayangnya kondisi toilet yang rusak, becek dan tidak bisa digunakan membuat pengunjung enggan berkunjung ke lokasi tersebut. Ini harus diperhatikan secara serius oleh Pemkab Ende.” tegas Hj Hajrul Hastuti.
Kondisi ini sebut Hj. Hajrul Hastuti, perlu mendapat perhatian serius dan dievaluasi kinerja kerja dari OPD yang membidanginya. Faktanya bangunan dengan dana fantastis miliaran rupiah dibiarkan terlantar dan tidak terawat dengan baik.
“Saya minta kepada Bupati untuk segera melakukan evaluasi dan meninjau fasilitas publik yang dibangun dengan dana miliaran rupiah. Kondisinya memprihatinkan dan mubazir,” jelas Hj. Hajrul Hastuti.